Definisi koneksi
Senyawa adalah zat yang dapat dibentuk saat menggabungkan unsur-unsur dengan subdivisi tersebut. Suatu senyawa harus dibuat melalui reaksi kimia antara dua atau lebih unsur agar reaksi berlanjut dalam pembentukan.
Suatu zat memiliki sifat penyusun yang jelas. Misalnya, 2 atom hidrogen dapat digabungkan dengan satu atom oksigen untuk membentuk molekul air (H2O).
Jenis suatu zat dapat dibagi menjadi 2 atau lebih unsur melalui proses reaksi kimia. Secara umum zat individu berupa air (H2O), garam (NaCl), gula pasir (C12H22O11) dan lain-lain.
Jenis koneksi
Berikut ini adalah jenis-jenis koneksinya yaitu:
Senyawa kimia ionik
Senyawa ionik adalah senyawa kimia yang tersusun dari unsur ionik. Unsur ionik digunakan sebagai salah satu dalam gaya elips. Ikatan ini disebut ikatan ionik.
Senyawa ionik adalah jenis senyawa yang bersifat netral sepenuhnya. Namun ion yang terbentuk memiliki ion positif dan ion negatif. Ion positif disebut kation dan ion negatif disebut anion. Contoh senyawa ionik termasuk natrium klorida dengan (Na +) dan (Cl-). Kalium klorida (K +) dan (CL) dan seterusnya.
Senyawa kimia oksida
Senyawa oksida adalah salah satu jenis senyawa kimia yang komponennya terdiri dari oksigen dan unsur lainnya. Umumnya senyawa ini terbentuk karena terdapat unsur pengoksidasi yang memiliki oksigen di udara.
Senyawa kimia organik
Senyawa organik adalah senyawa kimia yang merupakan komponen terpenting tahan terhadap karbon dan hidrogen. Senyawa ini juga mengandung unsur-unsur seperti oksigen, halogen, belerang dan fosfor.
Senyawa kimia asam
Senyawa asam adalah salah satu jenis senyawa kimia yang memiliki rumus HA biasa. Namun senyawa ini larut dalam air dan memiliki nilai pH di bawah 7. Senyawa asam menghasilkan ion H + pada senyawa lain (basa).
Senyawa kimia dasar
Senyawa basa adalah sejenis senyawa kimia yang menerima atau menyerap ion H +. Senyawa ini memiliki nilai pH lebih dari 7 dan mengeluarkan ion OH +.
Menghubungkan molekul
Air (H2O)
Air adalah senyawa yang terdiri dari dua atom hidrogen dan satu atom oksigen. Air adalah senyawa yang tersebar luas di alam dan mewakili hubungan penting antara makhluk hidup.
Karbon dioksida (CO2)
Karbon dioksida adalah senyawa yang terdiri dari dua atom oksigen dan satu atom karbon. Karbon dioksida adalah gas dan dibutuhkan tumbuhan untuk fotosintesis dan dikeluarkan oleh hewan saat bernafas.
Asam asetat (CH3COOH)
Asam asetat, atau asam asetat, adalah senyawa organik yang terdiri dari unsur karbon, hidrogen, dan oksigen dan banyak digunakan sebagai penyedap masakan.
Garam dapur (NaCl)
Garam meja adalah senyawa yang terdiri dari natrium (Na) dan klor (Cl). Garam dari dapur mengapung di atas air dan garam ini membuat lidah terasa asin.
Metana (CH4)
Metana adalah senyawa hidrokarbon yang paling sederhana, yang sering muncul sebagai gas dan merupakan komponen utama dari gas alam. Sebagian besar metana digunakan sebagai bahan bakar, misalnya sebagai botol gas LPG untuk kompor gas.
Asetilena (C2H2)
Asetilena atau dengan nama sistemik etana adalah senyawa kimia untuk rumus C2H2. Asetilen adalah senyawa hidrokarbon ALKON yang paling sederhana. Asetilena banyak digunakan sebagai bahan bakar untuk pengelasan logam, permesinan, penerangan bawah tanah, dan bahan baku plastik.
Gula meja (C12H22O11)
Gula meja, atau sukrosa, adalah karbohidrat alami yang ditemukan di banyak tanaman. Gula dapur terasa manis di lidah.
Amonia (NH3)
Amonia adalah senyawa dengan komponen nitrogen dan hidrogen. Amonia merupakan gas yang memiliki ciri khas berbau busuk, seperti telur busuk.
Asam sulfat (H2SO4)
Asam sulfat adalah cairan kental dan tidak berwarna yang larut dalam air. Asam sulfat banyak digunakan pada baterai aki.
Silika (SiO2)
Silika adalah senyawa silikon dan oksigen yang merupakan senyawa utama pasir.
Properti koneksi
Berikut ini adalah ciri khas dari koneksi tersebut, yaitu:
- Apakah zat tunggal
dibentuk dari dua atau lebih elemen yang berbeda jenis dengan rasio tertentu dan konstan - Sifat-sifat suatu senyawa berbeda dengan sifat-sifat komponennya
- Senyawa dapat dipecah menjadi unsur-unsurnya dengan cara kimiawi
Nomenklatur majemuk
Nomenklatur untuk senyawa organik
Senyawa organik adalah senyawa kimia yang mengandung karbon dan memiliki sifat tertentu, kecuali karbida, karbonat, dan karbon oksida.
Dalam sistem penamaan, senyawa organik relatif lebih kompleks daripada senyawa anorganik. Tidak hanya berdasarkan rumus molekul, tetapi juga berdasarkan rumus struktur kimianya dan fungsi clusternya.
Pada tabel ini kita hanya akan membahas bagaimana tata nama senyawa organik secara sederhana.
Dan banyak lagi.
Nomenklatur untuk senyawa anorganik
Senyawa anorganik adalah senyawa kimia yang tidak mengandung karbon. Senyawa anorganik dibedakan menjadi senyawa ionik, senyawa molekuler, dan asam.
Senyawa ionik
Senyawa ionik terdiri dari kation (unsur logam) dan anion (unsur nonlogam atau poliatomik). Senyawa ionik dapat berupa senyawa basa atau garam. Rumus senyawa ionik ditentukan oleh persamaan muatan kation dan anionik.
Rumus: Ax + + By + → AyBx
Cara menulis nama ion majemuk:
Nama kation di depan dan nama anion di belakang, nomor indeks tidak tertulis.
Kation diberi nama berdasarkan unsur logam. Jika logam memiliki bilangan oksidasi yang berbeda (bilangan oksidasi), bilangan oksidasi logam ditunjukkan dengan angka Romawi dalam tanda kurung.
Anion monotomik atau poliatomik tanpa unsur oksigen disebut sebagai sufiks “-ida”. Anion poliatomik yang mengandung oksigen elementer diberi akhiran “-at” atau “-it” sesuai dengan jumlah atom O kecuali anion OH.
Berikut beberapa jenis kation dan anion.
Contoh:
NaOH = natrium hidroksida
KNO3 = kalium nitrat
FeCl 2 = besi (II) klorida
K2CrO4 = kalium kromat
Senyawa molekuler
Senyawa molekuler terdiri dari unsur non logam. Bab ini hanya menjelaskan metode penamaan senyawa biner molekuler (senyawa molekuler dengan dua jenis unsur).
Ada dua cara untuk menulis koneksi molekuler:
Pertama
Unsur-unsur di sebelah kiri sistem unsur periodik ditentukan. Dengan pengecualian senyawa yang mengandung oksigen dan halogen (tidak termasuk fluor), oksigen diindikasikan sebaliknya. Jika elemen berada dalam satu kelompok, maka bagian bawah ditulis di depan.
Menentukan tingkat oksidasi suatu unsur, yang nilai kotaknya kemudian ditulis dengan angka Romawi dalam tanda kurung. Elemen belakang dinamai sufiks “-ida”.
Contoh:
N2O5 = nitrogen (IV) oksida
SO3 = sulfur (VI) oksida
Kedua
Unsur-unsur di sebelah kiri sistem unsur periodik ditentukan. Dengan pengecualian senyawa yang mengandung oksigen dan halogen (tidak termasuk fluor), oksigen diindikasikan sebaliknya. Jika elemen berada dalam satu kelompok, maka bagian bawah ditulis di depan.
Sebutkan jumlah elemen dalam bahasa Latin (Mono, In, Tri, Tetra, dll.). Namun, jika elemen depannya hanya 1, tidak perlu ditulis “mono”. Elemen di belakangnya disebut sufiks “-Ida”.
Contoh:
N2O5 = dinitrogen oksida
SO3 = sulfur trioksida
AC id
Asam adalah senyawa yang mengandung ion dan anion H +. Cara pengejaannya adalah dengan menuliskan kata “acid” dan mengikuti nama anion.
Contoh:
HCl = asam klorida
HF = asam fluorida
H3PO4 = asam fosfat
Baca Juga:
- Desain Denah Rumah Minimalis 2 Lantai Sederhana Modern
- Cara Mudah Promo Dagangan Di Media Sosial
- Syarat dan Contoh Berita Terbaru
- Solusi Memperbaiki Printer Canon IP2770
- Laptop gaming Lenovo Legion Y720 resmi masuk Indonesia
- Apple jual produk Nokia
- Ingin pasang Android Oreo, ini caranya
- PT DI lakukan uji terbang kedua pesawat N219
- Punya ide brilian? Lenovo siap tampung untuk rancang produk masa depan
- WD pasarkan hard disk 12TB belasan juta