PT DI lakukan uji terbang kedua pesawat N219
PT Dirgantara Indonesia sekali lagi melakukan uji terbang penerbangan N219 di landasan pacu di Bandara Husein Sastanegara di Kota Bandung sehubungan dengan ulang tahun ke-41 perusahaan kedirgantaraan.
Anak-anak pesawat negara itu lepas landas dari Bandara Husein Sastranegara di Kota Bandung sekitar pukul 09.15 WIB, berputar-putar di langit Bandung dan mendarat sekitar pukul 10.00 WIB.
Menristekdikti akan langsung mengalami tes penerbangan ini sebelumnya. Namun tiba-tiba absen karena harus menghadiri pertemuan dengan presiden.
Kapten penerbangan Esther Gayatri Saleh kembali sebagai pilot utama dalam uji penerbangan, ditemani oleh co-pilot Adi Budi Atmoko.
Direktur PT DI Budi Santoso mengatakan keberhasilan uji penerbangan N219
sangat penting karena itu adalah bukti bahwa orang Indonesia dapat melakukan desain, pengujian, sertifikasi dan produksi.
“Tidak ada bantuan teknis dari negara asing. Semua adalah hasil kerja keras para insinyur Indonesia selama bertahun-tahun,” katanya, Rabu.
Pesawat prototipe ini melakukan sejumlah tes, mulai dengan uji statis sayap, uji drop pada landing gear, mematikan uji fungsi, taksi kecepatan menengah, taksi kecepatan tinggi dan melompat.
Serangkaian tes, analisis, dan daya tahan tidak hanya hingga
uji terbang saja, pesawat ini juga harus lulus uji keletihan, yang membutuhkan 3.000 sirkuit atau karena mesin dihidupkan dan baru diparkir hingga mendarat.
Sebelumnya, pada 16 Agustus 2017, pesawat N219 telah diuji sebagai hasil pengembangan penelitian oleh PT Dirgantara Indonesia (DI) dan National Aerospace Institute (LAPAN) dan berhasil melakukan penerbangan pertamanya.
Namun, untuk akhirnya bisa memasarkan pesawat
, ia harus melalui fase uji untuk mendapatkan sertifikat kelaikan udara. Ini berarti bahwa pesawat itu aman dan dapat mengudara.
Referensi :